Yuk!! Siapkan rencana liburanmu di tahun 2020


Selamat senja!!

Sebagai budak birokrat dan pekerja kantoran , merencanakan liburan itu penting! Waktu cuti yang hanya 12 hari, ditambah kadang gak bisa ijin karena gak boleh sama atasan ataupun menteri keuangan rumah tangga yang gak kasih “visa”, kayaknya penentuan tanggal bakal jadi harga mati berkaitan dengan pernegoan-duniawi. 🙂  Continue reading “Yuk!! Siapkan rencana liburanmu di tahun 2020”

Yuk!! Wisata Budaya ke Dieng Culture Festival


Pada pembahasan kali ini saya akan sedikit bercerita tentang Dieng Culture Festival (DCF). Spoiler gambar-gambarnya ada disini. Kebetulan tahun lalu, saya dateng kesana. Nah, berhubung DCF 2017 akan segera di mulai tanggal 4-6 Agustus 2017, saya ingin sedikit membahas how to get there dan sedikit menyelipkan FAQ buat yang belum pernah sama sekali kesana. Lagi-lagi saya kesana backpacker-an ya, gak pake agen tour. hehe. . 🙂  Continue reading “Yuk!! Wisata Budaya ke Dieng Culture Festival”

Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku


Menurut informasi temenku yang ada di Bali, salah satu rekomendasi tempat makan di Bali (dan halal) adalah Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku. Usut punya usut, ya ini salah satu warung makan lumayan terkenal di Bali yang wajib dikunjungi kalo pas ke Bali. -Kata temenku, cita rasa Bali banget-. Nah, sebagai orang awam yang sudah 10 tahun gak ke Bali (terakhir kali pas study tour SMA. heuheuheu) jadilah saya coba mainin GPS dari Legian buat makan siang disana.  Continue reading “Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku”

Masjid Raya Bandung dalam Potret Hitam Putih


Beberapa waktu lalu, saya ke Bandung. (Agak lamaan sih. hehehe). Nah, gak lengkap rasanya kalo main ke Bandung, tapi gak mampir di Masjid Raya Bandung. Menurut informasi, masjid ini didirikan tahun 1810 dan sudah mengalami beberapa kali perombakan. Yang terbaru, dan yang paling suka adalah pembangunan rumput sintetis sebagai “ruang terbuka hijau” bagi masyarakat. Kerasa banget dulu sebelum dan sesudah ada penataan pedagang. Sekarang, lebih segar, lebih bisa menjadi daya tarik wisata dan membuat halaman masjid menjadi tampak lebih modern. Lokasinya (klik) di Jalan Asia Afrika, searah dengan Gedung Merdeka dan Savoi Homann Bidakara Hotel. Menurut saya pribadi, untuk yang senang fotografi, lokasi Masjid Raya Bandung sangat bagus untuk candid explore dan drone. Karena biasanya banyak anak-anak main, anak-anak lari-lari, selfie sukaesih kw 2, sampe mbah-mbah yang dipijet juga ada. Plus viewnya mbois kalo dilihat dari atas pake drone. Hehe. .  Continue reading “Masjid Raya Bandung dalam Potret Hitam Putih”

Menikmati Senja di Bukit Joko Tuwo


Hari pertama sampai di Karimun Jawa gak banyak yang dilakukan karena begitu sampai di penginapan malah tepar. #kekekeke. Akhirnya cuma bisa main ke Bukit Joko Tuwo. Satu-satunya alasan kenapa kami pilih Bukit Joko Tuwo karena letaknya paling dekat dengan penginapan. Mungkin sekitar 1-2 km dari alun-alun ke arah utara ya. Plus sudah jam 5 sore. Jadi berangkatlah kami  ke Bukit Joko Tuwo. Tiket masuknya sendiri 10ribu. Dan perlu agak sedikit naik tangga dari tempat parkir motor.  Continue reading “Menikmati Senja di Bukit Joko Tuwo”

Yuk, Wisata Edukasi di Little World Purwokerto


Akhir pekan kemarin, sengaja sebelum pulang ke rumah mau muter-muter setengah hari di Purwokerto. Berhubung sengaja menelusuri Baturraden buat nembus ke Serang akhirnya mampir di 2 wisata Purwokerto yang sejalan dengan jalan pulang, di dapatlah 2 objek wisata Little World Purwokerto dan Kebun Raya Baturraden. Masing-masing objek akan saya jelaskan terpisah ya. Soalnya stok foto kebanyakan. Hehe. . Silahkan klik nama objek, untuk tahu lokasinya. Continue reading “Yuk, Wisata Edukasi di Little World Purwokerto”

One Day Escape ke Dusun Bambu


Hello Bandung!!

Rasanya, sudah berbulan-bulan lamanya gak menjejakkan kaki di tanah pasundan. Meskipun judulnya cuma numpang tidur di bandung selama 5,5 tahun. Bentar, lo kok lama? Entah ini alasan karena hubungannya sama cinta bandung atau malah judulnya jatuh-cinta-jatuh-bangun-jungkir-balik sama skripsweet, tapi entah kenapa bandung begitu membekas. (termasuk masalah hati. heuheuheu)  Continue reading “One Day Escape ke Dusun Bambu”

Yuk! Island Hopping ke Karimun Jawa


Kali ini saya akan share perjalanan Island Hopping di Karimun Jawa. Trip ini saya lakukan madhzabnya backpacker ya, tanpa join trip (meskipun nanti buat menuhin kuota kapal, kita juga join trip). Hehe. . Artikel kali ini hanya memberikan gambaran/masukan/ide -sekaligus- persiapan kalo kalian pengen mbolang ke Karimun Jawa. Output dari artikel ini (wes koyok nota dinas ae), temen-temen sudah bisa mempertimbangkan waktu, transport dan biaya untuk hidup mbolang disana. Sedangkan untuk island hopping-nya akan saya jelaskan di next artikel.

Sooooooo, here it is!! Continue reading “Yuk! Island Hopping ke Karimun Jawa”

Blackbox Sistem Birokrasi


Selamat malam, langit sudah mulai gelap. –saatnya menulis

Buat saya pribadi berada di lingkungan kerjaan yang memang menganut paham “birokrasi-isme” rasanya sungguh luar biasa. Anak teknik yang memang terkadang gak suka yang namanya ribet apalagi banyak aturan eh malah sekali kecemplung ke kolam, kecemplungnya di kolam dengan sistem pengairan yang berjenjang. Hierarchy. Up to down level yang terkadang buat saya pribadi menilai pekerjaan satu jam bisa molor jadi pekerjaan satu hari.

Saya mengibaratkan birokrasi adalah black box. Black box saya ibaratkan “sistem birokrasi”. Karena memang black box, jadi kita sendiri tidak akan tahu di dalam bentuknya seperti apa. Seberapa panjang jalan informasinya, seberapa cepat kecepatan antar medianya, seberapa besar kapasitas penampungan informasi antara satu titik dengan titik yang lain dan yang lebih ngeri lagi tidak ada skema yang paten menjelaskan bagaimana birokrasi itu dibentuk. Sama seperti security sistem yang mempunyai enkripsi dari ribuan pola kriptografi modern saat ini. Banyak sekali. . Continue reading “Blackbox Sistem Birokrasi”

Cerita Tentang Sawah, Gosip sampai Nikita Willy jadi Guru Ngaji


Saya itu agak kaget pas bada maghrib sekitar 3 hari (16/8) yang lalu ketika di rumah. Dengan peningkatan status Gunung Slamet –yang kalo tidak salah sudah berada pada status Waspada-, di rumah sudah berasa sedang ada latihan perang jika mendengarnya. Dari suara yang begitu jauh terasa, hingga menggetarkan kaca jendela ada dalam paket latihan perangnya. Baru kali ini, rasanya dentuman Gunung Slamet menjalar sampe ke rumah. Padahal, sekitar bulan Maret peningkatan aktivitas gunung gak begitu terasa. Anehnya ketika saya lihat puncak, (kebetulan dari rumah saya, puncak Gunung Slamet bisa terlihat) diatas sana tidak ada larva atau kumpulan asap yang mengepul diatasnya. Entah, malam itu saya rasakan sesuatu yang luar biasa.

Tapi kali ini saya gak akan membicarakan aktivitas gunung. Saya hanya akan sedikit menceritakan tentang obrolan Bi Rumi dengan teman seper-gosipan-nya, Bi Kasti. Dua orang ini tuh suka banget sama yang namanya ngegosip. Nikita Willy yang jadi guru ngaji pake hijab hitamnya, Siwon-Donghae-Eunhyuk yang ikutan Ice Bucket Challenge (itu lo, yang ngeguyur badan sama seember air es), hingga Taksi Uber yang lagi hangat-hangatnya di komentari Ahokpun mereka bicarakan. Kata orang, mereka itu sudah seperti gerbangnya informasi. Jangankan usulan menteri-menteri yang sedang dibicarakan di rumah transisi oleh kubu Jokowi, bahkan mungkin mereka malah sudah punya usulan formasi dari instansi-instansi CPNS tahun ini yang jadwalnya tak ada yang pasti. Bayangkan saja, dari jadwal pengumuman formasi tanggal 18-20 Agustus, nyatanya siang ini dari 487 instansi pusat atau daerah baru ada sekitar 25 yang sudah ada formasi terkini. Hanya sekitar 5% dari total instansi seluruh pelosok negeri. Aduh mama sayangeeeee. Heuheuheu. .

Siang ini tuh mereka berdua lagi marah-marah sama pemerintah gaes. Gegara pupuk subsidi yang masih kurang disediakan pemerintah pusat, sampe kurang 2 juta ton di tahun 2014 suami mereka yang jadi petani jadi pusing tujuh keliling ngegarap sawah mereka buat nanem padi. Sudah pendapatan yang emang cekak, ditambah pupuk juga berkurang alhasil sawah-sawah mereka malah udah gak jadi lagi lahan produktif buat ditanem. Ujung-ujungnya mereka nyewain sawah mereka buat jadi lahan pasar malem, tower telco, sampe jadi lapangan buat tarkam (sepakbola antar kampung) yang emang gak butuh pupuk buat ngembangin usaha itu. Saking semangatnya mereka nyewain tempat buat tarkam, mereka sampe rela selfie di depan gawang bambu yang mereka buat sendiri, terus disebar-sebar lewat BBM di Lumianya yang BBMnya sudah bukan lagi BBM versi beta sejak tanggal 15 Agustus pekan lalu. Mereka gencar banget buat jadiin sawah-sawah mereka berhasil secara diversifikasi penggunaan, meninggalkan diversifikasi pertanian yang selama ini masih dipelajari anak-anak sekolah. Kata mereka alasannya simple, peningkatan produksi beras harusnya juga didukung dengan pasokan pupuk yang baik buat petani. Dengan keuntungan yang memang kurang begitu banyak, petani juga sudah malas karena memang saat ini keuntungan memproduktifkan sawah dengan menanam padi tidak signifikan dibanding memproduktifkan sawah buat di kontrakin tarkam tiap tahunnya. Apalagi kalo sampai di sewa buat tower telco. Lumayan. Soalnya sekali nyewa juga mereka gak cuma setahun-dua tahun. Tapi kadang sampe 5 tahun. Asalkan gak ada bencana sama pendirian bangunan tinggi yang ngehalangi sinyal, terkadang mereka malah nambah waktu sewa. “Ya, lumayan mas. Disini sudah high speed kecepatan internetnya. Gara-gara istri kami yang doyan ngegosip terus share ke path sama twitter, penduduk desa ini sudah mulai mengenal smartphone buat ngegosip. Lah wong mau kumpulan RT aja woro-woronya via BBM kok mas. Baru kalo ping-nya gak dibales-bales alias no respon, pak RT bengak bengok lewat speaker mesjid“, sambung mereka. Heuheuehuehu. .

Kalo saya lihat sih, permasalahannya unik juga ya. Dari urusan sawah yang emang gak bisa lancar gara-gara pupuk sampai ngegosip Nikita Willy yang jadi guru ngaji. Akhirnya malah mereka menemukan “gaulnya” mereka sendiri. Mereka melek teknologi juga bukan karena semata-mata sawah yang mereka “gauli” sudah berubah jadi bentuk lain. Mereka jadi gaul juga karena urusan gosip Bi Rumi dan Bi Kasti yang menyemarakkan Path, Twitter sama BBM di daerah pedesaan. Dulu kentongan, sekarang broadcast massage sampe PM bahkan ping ke orang-orang. Maka tak salah saya menyimpulkan ternyata banyak sekali perubahan dalam diri seseorang yang harus dimulai dengan memutus kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan. Dari sawah yang kurang pasokan pupuk, dari diversifiksi penggunaan sawah jadi lahan sewa yang menguntungkan, sampai pengaruh orang-orang yang selalu gosip tiap harinya juga jadi bagian dari perubahan itu kan? Maka jangan terlalu banyak mengeluh dengan banyaknya masalah, karena bisa jadi masalah yang ada justru malah membawa berkah, karena memunculkan ide-ide dalam keberkahan-keberkahan lain yang tak pernah kalian jamah.

Bukan begitu kan gaes?

Pemalang, 20 Agustus 2014

%d bloggers like this: