Kriiiiiiiiing!!


Dibalik hujan ini, satu persatu rindu terkumpul menyatu
Menyanyikan sajak yang tak layak ku dengar
Aku, kamu, waktu dan satu,
hamparan sengit dari garis Tuhan yang terbaik

Dibalik hujan ini, rindu terkumpul rapih dalam satu puzzle waktu
Gambaran tangan menggambar apik bayangan sang putri cantik, mega mendung.
Tak ada yang baik, selain penantian bukan?
Menantikan dewa puzzle yang menyatukan kepingan puzzle-puzzle itu.
tapi kapan? Apakah menunggu pangeran jangkrik menemukan permaisurinya?

“kringggggggggggg”, suara telepon kecil itu membuyarkan
Ah, ceracau itu, lupakan sajalah!!

Bandung, 31 Agustus 2012 – sembari menunggu jam pulang kantor, pukul 5 sore

%d bloggers like this: