Membuat “Budget” Home + Travel Manual Brewing Coffee


Coffee is personal – the right way to make it is how you like it best. Cited from The National Coffee Association (NCA) USA

Kali ini saya akan sedikit sharing mengenai alat-alat perkopian untuk bisa menyeduh kopi sendiri di rumah. Tujuannya sih biar bisa ngirit, latihan nyeduh kopi (siapa tahu nanti punya usaha sendiri), dan yang paling penting lidah bisa latihan untuk bisa menyimpulkan taste note masing-masing kopi. Ini sifatnya sharing ya, karena ilmu dunia perkopian sungguh luas banget. Siapa tahu, bagi penikmat kopi manual brew bisa ngobrol dan sharing di postingan ini sehingga nanti bisa sekaligus menginformasikan temen-temen yang pengen jadi home barista dadakan untuk beli-beli alat di rumah. 

Pada postingan kali ini saya membeli beberapa alat untuk menyeduh di pour over jenis V60. Kenapa v60? Karena manual brew jenis ini termasuk yang terkenal di kalangan manual brew lovers dan menjadi standarisasi “nama” manual brew yang ada di kedai kopi. Jadi kalo misal di kedai kopi ada tulisan manual brew, berarti disana ada V60. Alasan berikutnya, karena plan pertama kali ini emang pengen beli alat-alat yang murah dan praktis untuk dibawa kemana-mana, jenis pour over ini yang lumayan ringkas dan gak terlalu banyak makan tempat jika kita packing.


Grinder
Grinder saya beli LATINA Slimo IND-01 Ceramic Handy Grinder di Maharaja. Beratnya hanya 247 gram, dengan tampilan mirip Hario Slim Grinder tapi dengan harga setengahnya. Untuk harga kisaran 250an di Maharaja, menurut info penjualnya grinder jenis ini sudah cukup dan lebih baik dari jenis lainnya. Biasanya, untuk hand grinder beberapa orang beli yang bentuknya kotak dan klasik, tetapi agak kurang ringkes kalo dibawa kemana-mana. Harga: Rp. 268.000

home brew (2)

Server
Server ini sebenarnya bisa dibeli bisa gak. Soalnya pakai gelaspun cukup. Dan kalo kiblatnya buat travelling, ini agak susah karena packaging lumayan gede. Kalo misal buat dirumah ya boleh lah menyisihkan 100ribu buat beli server. Lagipula dirumah gak punya gelas yang ukuran tampungnya besar + juga agak susah kalo di goyang-goyang buat mix kopi setelah pouring. Setelah ngobrol dengan penjualnya di Maharaja,  akhirnya saya pilih Tiamo HG2295BK 600ccHarga: Rp. 115.000

home brew (3)

Kettle – Teko Leher Angsa
Untuk teko leher angsa sebenarnya cukup pelik karena mahal. Untuk latihan saya beli yang murah merk Latina (Brandednya Maharaja) Latina Olive Kettle 720 ml. Ukurannya kecil menampung 720ml air. Sebenernya untuk pouring sih enakan yang moncongnya agak panjang dan datar, tapi apa daya isi dompet gak sesuai dengan harapan. wehehehe. . Selain itu, karena kecil jadi enak nih kalo misal mau dibawa kemana-mana. Harga: Rp. 128.000

home brew (4)

Measuring Scale – Timbangan
Timbangan ini fungsinya buat mengukur “gramasi” kopi dan menentukan banyaknya air yang telah kita pouring. Jadi, kalo pilih timbangan harus ada “tare“-nya, jadi bisa di nol-in. Mau beli Hario Drip Scale VST-2000B (est Rp. 840.000) atau Yami Scale (YM5505) (est Rp. 360.000) masih mahal atau Timbangan Dapur SF-400 (est Rp. 35.000 – Rp. 75.000) packagingya masih kurang praktis. Setelah cari sana sini, dipilihlah i2000 Digital Scale/TB-CHANGXIE yang saya beli dari tokped (Rp. 149.000). Hehe. . 

homebrew (6)

Untuk penampakan timbangan murah SF-400 yang juga banyak dipakai.

timbangan dapur sf 400

Termometer
Awalnya sih rencana mau beli Tiamo HK0418 (Rp. 145.000) atau Otten Thermometer (Rp. 75.000) tapi semua out of stock. Akhirnya beli di tokped (tampilan udah mirip plus udah ada milkjug klipTRM-Koonan (Rp. 100.000)

homebrew (5)

(Optional) Nemu yang murah, di jakartanotebook. Digital Thermometer with Probe for Aquarium Length 1m. Temen ada yang make, dan it’s work well. hahaha. . *meskipun kalo ngukur suhu udah kayak mau mancing*. Harga ditebus Rp. 17.300 (18 Juli 2017)

 

v60 Dripper
Jadi pas banget di Maharaja jadi sekalian beli yang V60 yang V-01. Karena yang hario habis, belilah Diguo DG-152 V60-01 (Rp. 68.000) (Belum tahu nih hasilnya kayak apa. hehehe). Untuk filternya sendiri saya pilih yang warna putih dari hario (est Rp. 30.000 – Rp. 45.000). Kenapa gak pake filter yang cokelat? Nah, kalo yang cokelat biasanya lebih berasa kertas banget hasil pouringnya. Entah karena apa ya. Atau mungkin saya yang kurang bisa “nggoyang” airnya. Untuk ukuran 01 ini adalah filter kecil untuk 1-2 gelas. Kenapa beli yang 01 gak yang 02? Karena kebutuhan saya cuma buat ukuran minum 1-2 gelas saja dirumah. Plus lebih kecil jadi ringkes. 🙂 

homebrew (7)

(Notes) Kalo misal mau beli ini mendingan beli Hario V60 01 karena sudah plus sendok takar. Materialnya pun lebih tebal dikit dari merk diatas. Ditebus cuma Rp. 70.000 via otten.

Hario_V60_Dripper_01_Ceramic_Red
Hario V60 01 (gambar punya http://www.kurasu.kyoto)

Timer

Timer ini penting buat ngurusin matematika pouring. Berhubung budgetable, jadi saya gak masukin timer ini karena pake stopwatch HP juga bisa. 🙂

home brew timer

Roasted Bean

Ini kelupaan!! 🙂 Nah pas buat artikel ini jalan panjang lumayan berliku. Wehehehe. . Pas ngumpulin satu-satu alat, ada tugas ke Aceh dan lahiran anak. Jadi kemarin cari beans di Jogja karena gak sempet pas di Jakarta. Ada empat beans yang dibeli, Malabar dari Epic Jogja ditebus 200 gram Rp. 130.000 (belum PPN) sama sepaket (isi 3) kopi 120 gr (Papua Wamena, Flores Bajawa, Bali Kintamani) dari Space Roastery ditebus 360 gram Rp. 175.000 (sudah termasuk ongkos kirim) di bonusin Selembar Tetsu Katsuya Brew Style sama Selembar Cupping/Taste Note Kopi. Ini juga susah nih, di Jogja cari roastery. Mepet juga waktunya. (Kalo yang baca disini ada rekomendasi roastery di Jogja, bolehlah share dimari). Kalo saya lihat-lihat estimasi 100 gram kopi itu sekitar Rp. 40.000 – Rp. 80.000. Anggap saja kita patok punya Space Roastery aja ya, 3 beans Rp, 175.000.

 

Lainnya (optional)

  1. Sendok takar >> bisa iya/gak, karena udah ada timbangan. est harga Rp. 20.000. Kalo beli v60 dripnya merk Hario sudah plus sendok takar, jadi ini skip. 
  2. Kuas >> biasanya untuk bersihin grinder. Kalo hand grinder diatas sih pake tisu kering juga masih oke. Est harga Rp. 10.000 – Rp. 20.000
  3. Tempat sampah >> untuk buang sisa v60 filter. 
  4. Tisu kering >> untuk ngelap. Est harga Rp. 12.000

Total untuk alat-alat diatas Rp. 1.048.000 (non lainnya).

Terima kasih. Open for discussion. 🙂 “Mari selamatkan generasi bangsa dari bahaya kurang piknik, jarang difoto dan ngopi instant” hehehe. . 

Author: Triyoga AP

Salam kenal, panggil saja Yoga. Suka travelling dari dulu (kebanyakan solo backpacker). Suka fotografi (meskipun bukan profesional). Kadang-kadang mengisi waktu luang dengan naik gunung, camping ceria, gowes, trail running, sama woodworking. Di sela-sela kegiatan itu, saya juga masuk jamaah penyeduh kopi mandiri di rumah. Kebanyakan manual brewing. Semoga dapat bertemu di dunia nyata. Cheers!! :)

8 thoughts on “Membuat “Budget” Home + Travel Manual Brewing Coffee”

  1. Kak Yoga suka banget sama kopi ya, sepertinya lumayan sering baca tulisan soal kopi di postingannya. Padahal menurutku kopi itu ndak enak #ehhh 😂

    1. Iya dek. Kebetulan nih semangatnya lagi nulis kopi sih. Hehehehe. . Lebih cepet ketimbang nulis yang lain. 😂😂 Serius gak enak? Coba kenalan dulu, siapa tahu jodoh. Muehehehe

  2. Wah buat bikin kopi peralatan tempurnya sampai 1 juta. Saya masih manual bikin kopi seduh saja. Sudah puas kok. Klo ada rejeki mau jugacoba2 kayak barista.

Yuks!! Ngobrol di mari.

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: