Berbicara tentang Siap dan Ideal


Malam ini masih sama. Di tempat dan stasiun yang sama, pukul 11 malam. Penjual kopi jahe depan stasiun dengan lihai menyiapkan gelas pesanan dari penumpang-penumpang yang sedari tadi duduk-duduk santai sambil ngudud bahas pembangunan Pemalang yang jauh dari kata ideal. Beberapa orang beranjak dari perantauannya, sesekali melihat jarum jam bergerak perlahan -sangat perlahan-. Menunggu memang menjemukkan. Tetapi jika berbau rindu, pun orang mana yang mampu beradu?ย 

Entah mengapa –beberapa waktu lalu-, saya ditanya oleh seseorang mengenai (yang pertama) kesiapan dalam memutuskan sebuah pernikahan. Mungkin bukan semata-mata pernikahan, tetapi kata “siap” untuk “iya” dalam menikah. Kemudian, dengan semangat yang masih sama dia melanjutkan, “Kemudian seperti apa ideal untuk menikah itu?”.

(sungguh berasa match poin)

Dengan menarik napas panjang dan sedikit mikir agak bener. Saya cuma berpikir (konteksnya berbicara diluar kesiapan agama ya) dengan banyaknya tanggungjawab setelah nikah misal beli susu anak, bangun tidur ndiemin si kecil pas ngek ngok malem-malem, mbagi uang travelling buat nyicil rumah, nunda beli Sony A6500+metabone+lensa prime atau bahkan nunda sertifikasi selam. Kalo kamu udah siap dengan pelbagai hal tersebut, berarti kamu sudah siap.

Kalo ideal? Nah itu agak susah. Ada temen yang sudah mapan menunda nikah karena nunggu adiknya selesai kuliah juga ada, ada yang sudah dalam posisi penting dalam perusahaan belum menikah juga ada, ada yang sudah insya allah siap secara agama menunda nikah karena calonnya belum lulus juga ada. Atau bahkan sudah siap secara materi/agama tapi menunda karena masih hobby fotografi plus travelling juga ada. Kesimpulannya monggo di simpulkan sendiri.

Ini hanya sekedar ngobrol bego atau ngobrol wedhus lo ya. Tapi, mungkin berbicara tentang ideal saya jadi teringat bagaimana korelasi sahabat dengan ngompol. Percaya atau tidak saya pernah mengutip sedikit, bahwa sahabat itu dapat diibaratkan ngompol di celana. Mau bagaimanapun mereka ada, hanya kita sendiri yang dapat merasakan kehangatannya.

Mungkin seperti itu ya. Emm atau mungkin seperti apa?ย 

Tlogorejo, beberapa waktu lalu sembari menunggu akad.


Posted

in

by

Tags:

Comments

21 responses to “Berbicara tentang Siap dan Ideal”

  1. SITI FATIMAH AHMAD Avatar

    Assalaamu’alaikum wr.wb, Triyoga…

    Siap atau belum, semuanya kemahuan kita ya. Kalau lambat nanti diambil orang, lebih rugi dan merana diri. Sebaiknya hal-hal yang belum terjadi usah difikirkan dulu. Siapkan diri dengan ilmu rumahtangga dan mangtapkan ilmu agama untuk membimbing ahli keluarga. Perkara material akan datang serentak apabila tanggungjawab sudah dipegang.

    Jika selamanya masih bingung dengan siap dan idea, sampai kapan tidak akan menikah kerana selalu dibimbangi setan yang tidak mahu umat Muhammad SAW mendirikan masjidnya. Ini sekadar pendapat dari orang yang sudah berpengalaman lama. ๐Ÿ™‚

    Salams sejahtera dari Sarikei, Sarawak.

  2. rayamakyus Avatar
    rayamakyus

    kesihan sahabatnya di kencingi,gaaa.. kamu jahat!
    .
    .
    Persoalan siap sebenarnya tuhan yang tau loh ga. Kadang kita mikir “aduuuuh belum siap jadi suami/istri. Belum siap bangun jam 4 subuh buat masak air. Belum siap ngerasain belah duren, apalah apalah”

    Siapa sih yang bisa nentang takdir. Ketika bibir kita berucap belum siap, bisa saja mental kita sudah siap banget. Maka tuhan mendatangkan pasangan hidup dagh. Siap ga siap pasti dijalanin!
    .
    .
    Pasangan ideal itu, ibarat kamu dan kamera kamu. Disayang-sayang – diobrak-abrik – dipencet-pencet – dibanting-banting-

    itu menurut saya loooooooh

    1. Triyoga AP Avatar

      Kalo sudah dibalikin sama jalan yang diatas, ibarat kata kalimat itu udah “titik” mbak. Hahaha. .

  3. titintitan Avatar

    nunggu akad dapet posting beginian.
    kereen

    1. Triyoga AP Avatar

      Melepas gerogi mbak yu. ๐Ÿ™‚

    2. rayamakyus Avatar
      rayamakyus

      Bagiiiiiiiii gosipnya tiiiiin. Eyke binguuuung!
      ini si yoga udah nikah atau baru mau nikah sih?
      gimana sih ini yg bener?

      1. titintitan Avatar

        Udah nikaah, mamakcyiiin. Tapi yagitu, poto istrinya di ig paling cuma siluet gak sejelas klo dia moto temen2nya ituuh

        Ahaha.. Iya kan, yoga? ๐Ÿ˜€

      2. rayamakyus Avatar
        rayamakyus

        Takut diculik,tin..
        atau si Yoga tipe suami yang gau mau mengumbar foto keluarganya. ๐Ÿ˜€

      3. titintitan Avatar

        Sepertinya begitu ๐Ÿ˜€
        Kereeen lah yoga

      4. rayamakyus Avatar
        rayamakyus

        Aaaaaaaaakh Yogaaaaaaaa… traktiiiiir kita doooong..

      5. titintitan Avatar

        yogaaa, traktir kita dooong

        *ini tereak2, yg punya rumahnya lagi melacong entah kemana :))

      6. rayamakyus Avatar
        rayamakyus

        Skg-kan jadi suami tin. jadi banyak urusan,hihihi

      7. titintitan Avatar

        Ahaha iya, bener oge

      8. rayamakyus Avatar
        rayamakyus

        setor foto di IG ajah kita yuuuks

      9. titintitan Avatar

        Wkwkwk hari ini gda bahaan, udh posting Semaukuh

      10. Triyoga AP Avatar

        Masya allah ini ibu-ibu, mampir arisan di mari. Hahaha. . Gimana sehat semua kan? Main lah ke Jakarta siniiih. ๐Ÿ™‚

      11. Triyoga AP Avatar

        Sejak blog tenggelem di telan oleh waktu, ini kayaknya comment terbanyak sehari di blog. Hahaha. . *sini-sini kasih duit segepoks*

  4. olviovitha Avatar

    Kasian sahabatnya diibaratin ompol wkwkwkwk, semangat nulis mas

    1. Triyoga AP Avatar

      Gak papa, ujan-ujan gini yang penting anget. ๐Ÿ™‚

      Ternyata ngeblog juga din? hehe. .

      1. olviovitha Avatar

        Udah lama bgt gak nulis mas, mencoba mengumpulkan kembali ide ide nulis skrg

      2. Triyoga AP Avatar

        Ya sama din. Udah lama gak nulis lagi pengen dirawat lagi ini mulai 2017. Hehehe. .

Leave a reply to rayamakyus Cancel reply