Sebagai salah satu produsen kopi dunia yang tidak bisa dipandang mata dalam hal ekspor (urutan keempat dunia menurut laporan International Coffee Organization), seyogyanya Indonesia sudah harus mempunyai prestasi khusus dalam bidang per-kopi-an. Bukan berbicara masalah kopi semata, tetapi peracik kopi memang harus juga menjadi concern utama sebagai ujung tombak “dakwah” kopi di Indonesia bahkan dunia. Apalagi lewat peracik kopi inilah, aroma caffein bisa langsung maksreng gondel-gondel lewat di langit-langit lidah pencintanya. #opoooooooikiiiii .Nah, kebetulan banget, menurut informasi salah satu bandar kopi kantor yang suka bawa Frencpress kemana-kemana di tasnya (Panji) pekan ini (kala itu) di Kuningan City akan diadakan Indonesia Coffee Event (ICE) 2017. Suwun bro, you are awesome (awesome iiik) *piiiis
Usut punya usut, ICE 2017 ini kalo saya lihat ditujukan sebagai salah satu bentuk usaha untuk peningkatan kualitas barista yang ada di Indonesia yang ujung-ujungnya juga sebagai perkenalan barista Indonesia dalam kancah per-kopi-an internasional. Tahun ini, pelaksanaannya dibagi menjadi 2 regional yaitu Eastern Championship (Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi dan Papua) yang dilaksanakan pada 2-4 Desember 2016 di hotel Sanur Paradise, Sanur, Bali dan Western Championship (Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera dan Kalimantan) yang dilaksanakan pada 9-12 Februari 2017 di Kuningan City, Jakarta. Masing-masing juara pada regional kemudian maju ke babak semifinal pada 5 – 8 April 2017 di Food and Hotel Indonesia (FHI), Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Jakarta.
Untuk kategorinya sendiri ada empat. World Barista Championship (WBC), World Brewers, Latte Art dan Cup Taster Championship. Pemenang dari ICE 2017 ini akan dikirimkan untuk mengikuti kompetisi K-Pop dunia eh barista sedunia, World Barista Championship (WBC) di Korea Selatan sedangkan sisanya di Budapest, Hungaria.
Di ICE kemarin, enaknya buat saya selain langsung ketemu dan langsung bisa beli kopi di penjual-penjual freshly breewed, kita juga bisa coba nyruput kopi langsung sebelum beli. Stand-standnya pun dihadiri oleh berbagai macam “tukang” roasting kopi yang udah terkenal di Indonesia. Tapi jangan cari kopi sachet ya. Soalnya gak ada. Plus bisa hunting foto disana. 🙂
Berikut huntingnya foto disana.
Terima kasih, matur nuwun, gracias. Mari selamatkan generasi bangsa dari bahaya kurang piknik, jarang di foto dan jarang minum kopi (hitam tanpa gula).
Jakarta, 17 Februari 2017