Sudah banyak yang salah tapi tetap kau benarkan, sudah banyak yang benar, tapi kau tutup-tutupi. Lalu, jika semua orang “sesat“, senang benar kau dengan berita itu. Yang tabu kau putar balikkan. Katanya ini tren. Bahkan kau berjuang mati-matian mengorbitkan kata itu bak artis papan atas -semua ditiru, semua diikuti, bahkan perkataan orang mereka anggap angin lalu-. Â
“Alim” benar kata mereka. Jatah kehidupanmu, dihamburkan satu demi satu tanpa sebab, tanpa alasan yang jelas. Hobimu melihat yang tampak, tapi enggan melihat yang fana. Semua dilepas, bebas, semua peraturan kau libas. Pagi, siang, sore, malam jadi hamba uang yang taat, bahkan men-taklid-kan mereka. Uang itu untuk dihabiskan, katamu!! Memang, tapi bukan dengan cara itu. Bahkan, cara-cara itu sudah banyak ditinggalkan sejak manusia mengenal nur mereka. Coba pikirkan!!
Kau sering bilang, nafsumu tak terbatas. Bahkan banyak orang yang mengiyakan kata-katamu. Aku hanya berpikir, nafsu seperti apa yang kau inginkan. Otakmu sudah tak berotak, pikiranmu sudah buntu, bisa-bisanya dengan mudah kau berkata seperti itu. Aku heran dengan mereka, denganmu, dengan siapa saja yang menganut paham itu. Bahkan otak warasku, selalu mencari alasan-alasan yang kau anggap benar, satu-satu.
Bukan sulap, bukan sihir. Kau juga bukan peramal takdir yang canggih. Bukan doa atau mantra, bukan pula cerita atau berita. Tuhan punya alasan, mengapa selalu ada baik atau buruk, negatif atau positif, kanan atau kiri, bahkan halal atau haram. Mau kau pilih yang manapun, kau punya otak yang sudah kau asah dari kecil. Tapi yang perlu kau bahkan ku ingat, ketika semua sudah menjadi bubur, “angin yang sama” tak akan pernah kembali lagi padamu. Selamanya!!
Bandung, 2 Mei 2013
Abang nulis apa sih, aku masih keshil nggak mudeng nih… hahahahhahahahaha
Udah belajar sana biar dapet peringkat di kelas. 😆
Jadi ingat kejadian yang aku alami beberapa hari yang lalu, mirip ini Yog.
Apaan mbak?
Agak riskan klo buat umum hehe tapi yg aku rasain sama kayak yg kamu tulis dipostingan ini
Waduh waduh. Yang pnting jangan sampe kecantol sama yang di thailand mbak. 😆
aha….dibahas 😛 😀 kecantol ama yg mana nih? aku masih suka cowok lokal kok Yog 🙂 😀
Hahaha. . Bukan mbak. Kecantol sama yang di post terakhir. 😆
subhanallah, jos gandossssss
*menunduk malu* 😆
perasaan gaweanmu nyolder, kok iso nulis ngene ga?
Mumet nyolder, terus nulis her. 😆
berarti nek aku pgn iso nulis kyo ngene kudu nyolder sek?
Itu mah pilihan hidup. Banyak jalan menuju roma bro. Sipil juga bisa. Stress proyek muntahkan, stress nulis muntahkan, stress sakit, muntahkan. #eh 😆
stress jomblo?
Menikahlah. Insya allah berkah. Ibadahpun semakin khusyuk! 😀
ahahaha ngawur menikah sama siapa bung?
Rajin-rajin aja tanya sama Allah. Perkuat doa sama ikhtiar, insya allah cepet dapet dah. 🙂
subhanallah, omonganmu dadi bener, gara2 gaul karo aku ki
Ya jelas her. Q esih sinau maring kwe ki lo. 😀
Wuss ..
Hayoooo!! Kunaon neng?
penganut apakah?
setuju angin yang sama takkan pernah kembali lagi padamu. 🙂
Penganut apakah? Emm. . Kayaknya sih bisa banyak penafsiran mas. Tinggal dipilih aja yang “sreg” sama hati. Hehe 😀
tuuh kan, bener.. gaya bahasa yoga emg bedaa ;p
Beda pye to mbak? Bisa diutarakan? hihi 😆
lebih dalem lebih puitis 😀
Mahasiswa tingkat akhir soale mbak. 😀
nah, ngakuu juga 😀
Eh, gak kok. Beneran. Eh. 😆
gaya bahasamu berubah Ga, sekarang kayak lebih ingin menekan kan sesuatu yg ingin diungkapkan….tapi bagus utk seumuran anak muda….semangat yah Ga 🙂 *sok nuwo padahal emang wes tuwo* 😛
Haha. . Opo iyo mbak? Sko ngendi emang berubah e? 😆