Kenyataan!!
Kebutuhan teknologi sebagai salah satu pengembang hadirnya era baru saat ini diyakini menjadi tren tersendiri yang bisa menghadirkan daya tarik lebih, apalagi dibarengi dengan berbagai layanan yang memang hadir bersamanya. Salah satu konteks yang memang paling anyar dilihat, adalah bagaimana dengan adanya teknologi jarak bukan lagi menjadi satu halangan bagi sesorang untuk terhubung. Pernah ingat dibenak saya, ketika telepon menjadi satu kebutuhan tertier, yang kala itu menjadi satu kebutuhan yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang mampu saja. Kehadiran internet di Indonesia, ditambah dengan hadirnya dunia telepon seluler sekitar tahun 2000-an diyakini banyak sekali kemajuan yang selaras, baik dari segi ekonomi, kebudayaan, hiburan dan segala macam bidang lain yang terkait. Hal ini juga dapat menjadi salah satu pesan yang dibawa akan berkembangnya teknologi pada masa yang akan datang. Apalagi dengan kemajuan teknologi yang dibawa oleh negara-negara Asia seperti Jepang, Cina, Korea, India, menjadikan negara-negara tersebut sudah mulai dilirik oleh negara-negara adidaya lainnya, termasuk Amerika maupun negara barat, seperti yang kita ketahui, merupakan pusat teknologi di dunia.ย
Jika kita lakukan pengkajian terhadap era saat ini, keberadaan Indonesia dalam era informasi dianggap sebagai satu kemajuan tersendiri, apalagi jika dikaitkan Indonesia yang masih berada di negara berkembang. Ini yang sekaligus menjadi tantangan dan kesempatan emas bagi PT. Telkom Indonesia untuk memberikan layanan yang berkembang di era masa depan apalagi saat ini PT. Telkom mempunyai jaringan backbone yang sudah tersebar di seluruh Indonesia melalui jaringan internet Speedy. Menurut data para pakar teknologi jaringan komputer dan telekomunikasi lifestyle komunikasi kedepannya akan berjalan sesuai dengan 3 pilar jaringan masa depan yang saat ini sedang dipersiapkan oleh seluruh negara di dunia, yaitu:
- Multimedia
- Device Independent
- Ubiquitous Computing : Mobile Network, Seamless Network Independent (IPV6, Mobile IP, Dynamic Routing)
Menurut data diatas, kehadiran teknologi kedepannya sangat bergantung dan berbasiskan pada layanan data. Kehadiran layanan voice kedepan, diyakini akan semakin berkurang penggunaannya, apalagi dengan adanya layanan voip yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat di dunia. Skype, YM, menjadi motor perkembangan voip yang digemari oleh semua kalangan. Peralihan telekomunikasi dari voice kearah voip tidak dipungkiri menjadi satu kenyamanan tersendiri apalagi jika dibandingkan dengan harga yang sangat berbeda jauh. Maraknya smartphone yang berkembang dipasaran, seperti di kutip dari infokomputer.com diperkirakan kenaikannya mencapai 460%, dari Juli 2011 sampai Juli 2012[1], membuat Indonesia merupakan salah satu ladang subur untuk pengguna smartphone yang ada di pasaran. Jejaring sosial merupakan salah satu akibat dari maraknya pengguna smartphone di Indonesia. Belum adanya gadget yang sudah marak, seperti PC Tablet yang kehadirannya sudah sangat bermunculan di Indonesia.
Alvin Toffler dalam buku Powershift (buku trilogi ketiga selepas Future Shock dan The Third Wave) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung dalam tiga gelombang peradaban yaitu gelombang pertama munculnya era pertanian, gelombang kedua munculnya era industri, dan gelombang ketiga munculnya era informasi. Era terakhir inilah yang mendorong tumbuhnya tele dan komunikasi yang bisa dirasakan saat ini di Indonesia. Jika dahulu permasalahan komunikasi terbatas masalah jarak, tetapi dengan masuknya Indonesia di dalam gelombang peradaban terakhir inilah yang membuat hal itu menjadi suatu permasalahan jadul bagi masyarakat di Indonesia. Masuknya Indonesia ke dalam 3 besar pengguna Twitter tahun 2011 di dunia (detiknews.com) dan pengguna Facebook kedua di dunia setelah Amerika Serikat (checkfacebook.com) semakin menegaskan bahwa memang benar di saat ini Indonesia telah berada dalam peradaban informasi.ย
Dengan fakta yang ada diatas ketika Indonesia sudah berada pada era informasi, maka era baru yang sedang dipersiapkan oleh seluruh duniaย adalah Era Ubiquitous yang nantinya akan dijelaskan secara singkat dibawah. ๐
Nah, sebelum membahas lebih jauh, saya akan membahas secara singkat tentang tiga hal yang akan memberikan gambaran tentang generasi masa depan jaringan komputer di dunia.
Multimedia
Ponsel yang dahulu hanya digunakan untuk melakukan panggilan telepon dan sms kini sudah semakin berkembang dengan banyaknya fitur yang ditambahkan pada alat tersebut. Belum lagi dengan berkembangnya PC Tablet yang ada, membuat kebutuhan teknologi sekarang sudah benar-benar berada dalam genggaman tangan. Dahulu ketika kita berpergian, di dalam tas kita pasti ada kamera, camcorder, dsb. Tetapi, sekarang handphone/tablet pun cukup. Apalagi sekarang kamera gadget tersebut sudah memiliki resolusi yang tinggi. ย Foto, video pun bisa dihasilkan disana, tanpa meninggalkan kualitas yang apikย Permasalahan yang ada, dengan ada dokumentasi yang sudah ditangan, pastilah mereka ingin berbagi dengan teman, keluarga yang disebar melalui jejaring sosial. Upload data menjadi satu bagian yang vital jika berkaitan dengan hal ini. Terus bagaimana dengan download? Hal ini sudah tidak perlu ditanya lagi, banyaknya tren video baru yang ditampilkan di Youtube menjadi satu kesenangan tersendiri bagi generasi muda saat ini. Pernah mendengar Gangnam Style? Video yang menjadikan rekor view terbanyak di youtube ini (1,089,291,040 view[2]) merupakan satu fakta tersendiri, bahwa kemampuan download data akan sangat digemari apalagi jika dilakukanย untuk buffering youtube. Sungguh indahkan jika kemampuan download dan upload mulus? ๐
“Perusahaan yang paling bisa maju di masa yang akan datang, adalah perusahaan yang semua komponennya mempunyai kemampuanย ‘menerawang’. Style yang berubah-ubah menjadikan kemampuan ini menjadi satu harga mati yang harus bisa di pegangย supaya perusahaan tetap bisa bersaing dengan kompetitor.ย PT. Telekomunikasi Indonesiaย sudah punya modal untuk mewujudkan itu dimasa yang akan datang, apalagi dukungan backbone layanan data yang kuat (Speedy)” –penulis–
Selain masalah video, dan image diatas. Perkembangan dunia sekarang juga diwarnai dengan tren yang bernama cloud computing. Mungkin jika dalam artian gampang, cloud computing merupakan salah satu layanan yang menyediakan tempat penyimpanan data di server internet nan jauh disana. Salah satu contohnya, email merupakan salah satu layanan cloud computing yang sudah ada dari dulu. Google merupakan salah satu perusahaan yang sangat giat menyediakan layanan itu. Untuk gambarannya, cloud computing dapat dilihat seperti dibawah ini[3]:
Jika cloud computing semakin marak di masa yang akan datang, maka device tidak bergantung pada spesifikasi. Mau processor beberapa core, mau dimanapun tempatnya, yang paling dibutuhkan hanyalah satu, yaitu akses internet yang memadai, dimanapun dan kapanpun. Platform seperti OS sudah tidak terlalu bergantung dengan layanan ini. Seperti yang dikutip dari http://www.zdnet.com[4], kita bisa ย melihat prediksi tentang layanan ini hingga tahun 2020, yang menyebutkan bahwa, The global cloud computing market will grow from a $40.7 billion in 2011 to $241 billion in 2020, according to Forrester Research. Jika melihat hal tersebut, asumsi yang harus ada pada teknologi sekarang adalah, pada tahun 2020, seluruh layanan akan sangat membutuhkan jaringan internet yang berkecepatan tinggi sebagai jalur/akses data ke server.
Device Independent (DI)
DI adalah suatu format universal yang bisa dijalankan oleh semua device. Misal pada Web kita mengenal HTML dan CSS yang bisa support dimanapun. Ada juga PDF, JPEG, GIF yang menjadi format universal, yang setiap aplikasipun bisa membacanya. Terus yang tidak device independent bagaimana? Anggap saja jika kita memakai Open Office. Org dengan format odt, maka format tersebut hanya bisa dibuka pada open office.org atau beberapaย aplikasi tertentu saja. Bahkan Microsoft Officeย tidak dapat membaca file tersebut dengan baik. Kedepannya, ketidak–universal-an seperti ini sudah semakin ditinggalkan. Apalagi seandainya dikaitkan, server yang ada semakin membengkak dengan adanya format “yang tidak DI”ย di masa sekarang. Ambil saja, youtube pasti menyediakan format file download yang bermacam-macam pada satu video, coba cermati, ada FLV, ada MP4. Hal inilah yang di angap pemborosan kapasitas server yang harus disediakan. Pada masa depan, dengan adanya standarisasi format yang lebih universal, maka diharapkan kapasitas akan lebih maksimal dengan menyediakan satu format yang umum, yang bisa diakses device manapun.
Ubiquitous Computing (UC)
Secara garis besar, UC ini adalah suatu model komunikasi (tukar informasi) yang terintegrasi satu dengan yang lain antar perangkat dalam aktifitas sehari-hari. Melalui UC inilah kita akan mengenal tiga interaksi yang ada di jaman modern, yaitu
- Interaksi Human to Human
- Interaksi Human to Machine
- Interaksi Machine to Machine
Untuk lebih jelasnya, saya mengutip sedikit slide presentasi oleh Prof. Man-Gon Park, Ph. D[5] dalam acara ICCP (International Conference and Call for Paper) yang dilaksanakan di UNY 14-16 April 2012 mengenai UC yang digambarkan melalui Ubiquitous City.
Secara gamblang, pada gambar diatas, menunjukkan dalam satu kota akan terintegrasi satu sama lain (misal tentang Land Polution Management, Air Polution Management, Emergency Resque) yang dikendalikan oleh satu sentral berupa Central Control Center. Semua device/bagian mengirimkan data secara realtime dan melakukan monitoring tiap detiknya. Misal ada kecelakaan, maka emergency resque akan secara cepat mengirimkan data kepada server agar mendapatkan penanganan secara cepat. Alat/device yang mengirimkan kepada server disebut komunikasi machine to machine. Lalu ketika operator meminta data dengan mengirimkan kode tertentu yang dikirimkan ke device, maka disebut dengan human to machine dan seterusnya. Ini sudah banyak diterapkan di negara maju seperti korea, tidak menutup kemungkinan Indonesia juga akan mencapai hal tersebut. Selain itu, kebutuhan mobilitas dalam UC membuat stagnansi internet menggunakan IPV4 sudah semakin besar. Kekurangan IPV4 yang terbatas pada mobilitas dan jumlah user membuat Ubiquitous semakin sulit untuk di implementasikan. Bayangkan saja, jika kita menggunakan mobil yang terintegrasi satu dengan yang lain, lalu lintas atau apapun device yang terkait maka akan sangat kebingungan apabila berpindah tempat antar satu kota ke kota lain. Kita harus melakukan setting jaringan, belum jika ditanyakan ada berapa banyak mobil yang memakai device terintegrasi? Susah bukan? ๐
Selain itu,ย mari kita lihatย sejenakย grafik tentang gambaran pengguna internet hingga tahun 2020[6] seperti dibawah ini:
Menurut asumsi terkait, menuliskan data pengguna internet diatas didapat seperti berikut
By 2020, the number of Internet users will reach almost 5 billion – equal to the entire world’s population circa 1987. This compares with 1.7 billion users in 2010 and only 360 million in 2000.*ย
Vast numbers of people in developing countries will gain access to the web, thanks to a combination of plummeting costs and exponential improvements in technology. This will include laptops that can be bought for only a few tens of dollars, together with explosive growth in the use of mobile broadband. Even some of the most remote populations on Earth will gain access to the Internet.*ย
Jika memang benar prediksi ini, jumlah IP yang ada sangatlah kurang kedepannya. Selain itu pasti akan terbentur masalah bandwith user yang semakin bertambah dari hari ke hari, belum juga pemerataan terhadap seluruh wilayah yang ternaungi broadband, apalagi jika kita berbicara tentang seamless connection pada masa yang akan datang. Mampukah Indonesia bertahan dan mampu bersaing dengan luar negeri?
Solusi? Mari kita lihat.ย
Untuk tetap menjaga persaingan dengan kompetitor, sejujurnya dengan banyaknya layanan yang dikeluarkan oleh PT. Telkom Indonesia, menjadikan PT. Telkom mempunyai banyak amunisi yang bisa digunakan untuk menghadapi tantangan jaringan masa depan. Pun, hal tersebut dapat dijadikan solusi atas jaringan internet yang ada sekarang. Banyak sekaliย keuntungan-keuntungan yang diย dapatย denganย mengoptimalkan layanan-layanan yang ada. Idenya, sebagai berikut:
#1. Telkom Speedy Seperti yang dijelaskan pada kenyataan diatas, maka jaringan backbone yang ada, yaitu jaringan data melalui kabel menjadi satu hal pencerahan yang sangat baik. Dengan adanya jaringan yang baik, maka kita bisa mengkreasikan layanan-layanan yang lebih banyak. Apalagi seperti yang kita tahu, seluruh layanan yang ada sekarang, semua berbasiskan data. Sehingga kemampuan backbone sudah menjadi tulang punggung yang paling utama dari semua layanan. Upgrade backbone keseluruhan menjadi optik hingga saat ini sangatlah diharapkan dapat di implementasikan ke seluruh pelosok daerah guna mendapatkan layanan broadband yang menyeluruh. Ledakan populasi internet di masa yang akan datang, menjadi peningkatan kualitas jaringan sangat amat harus dilakukan. Bahkan tidak mustahil keharusan FTTH (Fiber to the Home) seperti yang ada pada gambar ubiquitous city (lihat padaย bagian tengah yang dikotak)ย harus diย implementasikan. ๐
#2. Telkomselย Telkomselย sekarang merupakan jaringan seluler terbesar dan tersebar di Indonesia. Kekuatan sinyal yang baik menjadikan Telkomsel mempunyai satu daya tarik tersendiri, apalagi untuk masyarakat yang bernaung jauh dari perkotaan. Tapi apa cukup dengan hal itu? Tidak. Peningkatan penggunaan layananย data seperti yang disebutkan diย atasย bukan hanya menimbulkanย peningkatan revenue sajaย bagiย perusahaan, tetapiย satu hal yang perluย dijadikan catatan adalah,ย “Dengan peningkatanย user internet melaluiย seluler, makaย bandwithย yang disediakan juga akan semakinย turun!”, jika tidak ditangani maka yang ada hanya lemot, bahkan blankspot. Layanan LTE menjadi satu solusi terbaik jika berbicara mengenai peningkatan user dan jangkauan. Peningkatan mobile internet juga akan semakin meningkat sesuai dengan pangsa pasar tablet dan smartphone yang masih stabil bahkan mengalami peningkatan dari hari ke hari. Meskipun penggunaan LTE masih terkendala dengan regulasi frekuensi pemerintah, tapi lebih cepat lebih baik, apalagi dengan penggunaan internet mobile yang semakin bertambah. Selain itu, jaringanย mobile yang menuju ke ubiquitous diย masa yang akanย datang, akanย menjadikan telkomsel menjadiย salah satuย operator yang cerah masa depan, jika layanan IPV6 sudah di implementasikan di semua device. Keinginan seamless connection dan kekurangan IPV4 sangat mudah untukย dikurangi. Tapi, salahย satuย yang perluย untukย diperhatikan,ย harus ada semacamย perhatian lebihย terhadap komunikasi machine to machine danย human to machine terutamaย pada implementasi ubiquitous padaย device yang ada. Chip/SIM padaย device harusย ditemukan solusinya.
#3. Telkom Flexi
Keberadaan implementasiย LTE padaย GSM membuat seakan-akanย CDMA sudahย diprediksikan mati suri. Tapi, paling tidak perlu beberapa tahun kedepan LTE bisa di implementasikan menyeluruh di Indonesia, belum dengan masyarakat Indonesia yang masih berada di menengah kebawah. Artinya, device/handphone yang ada pasti hanya berkisar paling banter ya ada di 3G. Oleh karena itu, saya kira pangsa pasar 3G untuk beberapa tahun kedepan masih banyak dipakai. Agar telkom flexi bisa tetap bersaing, upgrade CDMA 1X menuju EVDO total (kecuali pada daerah yang demand internet data rendah) menjadi prioritas utama. Kebutuhan data paling banyak untukย CDMA bukanย padaย handphone, olehย karena itu bundling modem murah berkualitasย kiranya masihย banyakย menarik pengguna CDMA di Indonesia. Untuk voice tersendiri, kesediaan handphone murah dan berkualitas juga sangat diharapkan untuk tetap dapat diproduksi oleh Flexi.
#4. UseeTVย danย Telkom Vision Berkembangnya kualitas jaringan Speedy nantinya, bakal menarik pengguna internet untuk menggunakan layanan ini. Banyaknya channel yang dihasilkan, terutama channel edukasiย menjadiย satuย ketertarikan, mengingat kontenย layananย televisi sekarang jauh dari kataย mendidik. Selain itu, permasalahan LTE sekarang, sebetulnya ada pada regulasi frekuensi. Frekuensi yang rendah, sudah penuh oleh radio, televisi bahkan komunikasi untuk militer. Jika, memang ternyata pemerintah telah melegalkan frekuensi rendah untuk digunakan untuk LTE, maka otomatis penggunaan frekuensi rendah seperti televisi, radio, harus segera angkat kaki menggunakan frekuensi baru yang disediakan oleh pemerintah. IPTV, VOD, dan TV Satelit menjadi marak digunakan sebagai pengganti televisi. Apalagi keuntungan melihat tayangan yang sudah lewat, memudahkan rewind/flashbackย tayangan yang tidak dapat diberikan oleh televisi analog biasa.
#5. QBacaย Layanan baru yang di keluarkan olehย Telkom iniย sangat baik. Mengingat, hingga saat ini di Indonesia belum ada layanan terkait yang dibuat khusus untuk produksi dalam negeri. Ada memang di pasaran, tapi buku-bukunya pun tidak jauh dari buku luar negeri. Kehadiran layanan yang bisa digunakan untuk e-book reader dan manajerial buku yang ada menjadi daya tarik tersendiri. Kita tidak usah membawa buku banyak dan berat. Hanya sedia gadget semacam Tablet pun kiranya sudah cukup. Kehadiran QBaca iniย bukan membawa angin segar bagiย pembaca buku penulis favorit, tetapi juga sekaligus memperkenalkanย distribusi baruย yang lebih berkelas bagi penulis itu sendiri. Bahkan biaya produksi berupa buku dan royalti bisa lebih ditekan dengan adanya QBaca ini.ย
#6.ย Indonesian Wifi Semenjak Telkom memperkenalkan Wifi-id dan upgrade Speedy pre wired saya sudah berpikiran bahwa ketika sudah tersebar titik-titik lokasi wifi-id dan upgrade total modem lama menjadi pre wired, maka masyarakat sudah tidak cemas untuk mendapatkan titik wireless yang bisa digunakan sebagai hotspot internet. Dulu saya sempat membuat artikel tentang peran operator dalam penanganan distribusi Small Medium Enterprice (SME)/Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jalur distribusi, dan tidak adanya akses internet yang menjamah mereka menjadikan para pelaku SME jalan ditempat. Pemasaran yang ada hanya terbatas pemasaran dalam negeri saja, padahal jika melakukan online marketing tidak menutup kemungkinan, peminat luar negeripun bisa memesan hasil karya dari mereka. Harapan saya, selain memanjakan masyarakat dengan layanan broadband yang sudah sampai hingga ke pelosok-pelosok daerah dengan wifi-id nya, Telkom juga bisa melakukan treatment khusus untuk kemajuan ekonomi negara yang ditopang oleh penanganan yang baik kepada perluasan jalur distribusi UMKM yang ada di Indonesia. Sekali dayung, dua,ย tiga pulau terlampaui. Betul kan? ๐
Masih banyak yang harus dilakukan untuk persiapan jaringan masa depan. Salah satu yang terpenting, speedy sebagai layanan internet kabel, yang sekaligus menjadi backbone internet “seluruh rata-rata layanan yang dikeluarkan oleh Telkom” juga harus dibenahi, terutama peremajaan jaringan kabel yang menyebar di seluruh pelosok negeri. Layanan data yang diharapkan ada di beberapa tahun kedepan harus di cicil dari sekarang agar nantinya akses internet broadband terbaik dapat dinikmati oleh semua layanan dan masyarakat Indonesia. ๐
Artikel ini diikutkan dalam Blog Competition Superspeedy, tagline: “Telkom Speedy“, โSuper Speedyโ dan โThe World in Your Handโ . Semoga bermanfaat bagi semua. ๐
Leave a reply to Citra W. Hapsari Cancel reply