Mencermati Lagu “Kereta Api”


Akan sedikit saya cermati tentang lagu anak-anak yang sekiranya jika di praktekkan di masa sekarang, akan menjadi masalah besar. Lagu tersebut adalah lagu “Kereta Api”

Naik kereta api tut tut tut, Siapa hendak turut
Ke Bandung Surabaya, bolehlah naik dengan percuma
Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama

Perhatikan pada tulisan yang di bold. “Bolehlah naik dengan percuma“, coba bayangkan seandainya satu kereta yang satu gerbong berjumlah ratusan penumpang, berapakah kerugian PT. Kereta Api untuk menanggungnya? Ditambah PT. Kereta Api membuat peraturan yang akan memberikan harga dua kali lipat jika didapat penumpang yang tidak memiliki karcis, dan penumpang tersebut akan diturunkan di stasiun pertama terdekat. Seandainya seperti ini, berapa banyak kerugian yang ada pada diri kita? Seharusnya liriknya menjadi seperti ini:

Naik kereta api tut tut tut, Siapa hendak turut
Ke Bandung Surabaya, “janganlah lupa membeli tiket”
Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama

Terasa lebih baik kan? 🙂

Author: Triyoga AP

Salam kenal, panggil saja Yoga. Suka travelling dari dulu (kebanyakan solo backpacker). Suka fotografi (meskipun bukan profesional). Kadang-kadang mengisi waktu luang dengan naik gunung, camping ceria, gowes, trail running, sama woodworking. Di sela-sela kegiatan itu, saya juga masuk jamaah penyeduh kopi mandiri di rumah. Kebanyakan manual brewing. Semoga dapat bertemu di dunia nyata. Cheers!! :)

6 thoughts on “Mencermati Lagu “Kereta Api””

Yuks!! Ngobrol di mari.

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: